Rabu, 10 Februari 2010

SEPTYA ADHI NUGROHO (223107021)

TUGAS MANDIRI MGT. MUTU

NAMA : SEPTYA ADHI NUGROHO

NIM : 223107021

JURUSAN :D3 MTU A

MENHUB MINTA MUTU PELAYANAN ANGKUTAN HAJI UNTUK TERUS DITINGKATKAN

PDF

Print

27-10-2009

Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengatakan, ibadah haji merupakan ibadah rutin tahunan yang diikuti masyarakat Indonesia. Karena itu, dia mengharapkan mutu pelayanan di bandara-bandara yang menjadi embarkasi maupun debarkasi jamaah haji harus terus ditingkatkan.

”Ini harus jadi tekad kita semua. Pelaksanaan haji itu kan sepanjang masa, tiap tahun pasti dilakukan. Karena itu pelayanannya harus dibikin lebih baik. Setiap tahun harus ada peningkatan. Bikin kemudahan, jangan jamaah haji itu dipersulit,” tegas Menhub Freddy di sela kunjungan kerja ke Terminal Haji Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (27/10).

Dalam kunjungan kerjanya itu, Menhub didampingi Menteri Agama Suryadarma Ali, Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti, Dirut PT Angkasa Pura II Eddy Haryoto, serta Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Untuk saat ini, Menhub menambahkan, keberadaan terminal khusus haji yang ada di Bandara Soetta cukup merepresentasikan upaya peningkatan mutu pelayanan kepada jamaah. Pada sisi lain, Menhub juga tidak mempersoalkan kualitas pelayanan yang diberikan Garuda Indonesia selaku maskapai pengangkut jamaah menuju tanah suci.

Namun, Menhub tetap meminta baik PT Angkasa Pura II maupun Garuda Indonesia untuk terus mengupayakan peningkatan pelayanan terhadap jamaah. ”Penyediaan terminal khusus haji ini sudah bagus, karena jamaah tidak perlu berbaur dengan penumpang reguler di terminal umum. Saya berharap, mutu pelayanan yang baik tidak hanya saat berangkat, tetapi juga pada saat proses pemulangan jamaah dari tanah suci,” imbuh Menhub.

Kepada Garuda, Menhub melanjutkan, salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan yang bisa dilakukan maskapai tersebut adalah dengan memberikan kemudahan pengangkutan bagasi. Karena sebagaimana diketahui, tiap tahun, bagasi selalu menjadi permasalahan sendiri dalam pelaksanaan angkutan haji.

”Berilah penumpang kemudahan untuk bagasi, kalau perlu digratiskan sehingga mereka tidak perlu membawa barang banyak-banyak ke dalam kabin yang ruang bagasinya sangat terbatas itu. Saya yakin, kalau itu disosialisasikan dengan baik, memintah jamaah untuk mengepak barangnya dengan baik, pasti bisa. Jamaah pasti akan mengerti,” kata Menhub.

”Masalah dalam setiap pelaksanaan angkutan haji memang pasti terjadi. Tetapi, kalau diantisipasi dengan baik, seharusnya tidak perlu ada masalah. Karena itu, dari waktu ke waktu harus bisa lebih baik,” lanjutnya.

Menanggapi itu, Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Syatar mengatakan, pihaknya akan berupaya melaksanakan instruksi Menhub untuk terus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan terhadap jamaah. ”Insya Allah, kami akan terus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan. Karena itu, kami selalu berusaha untuk menyediakan armada yang baik,” ujar Emir.

Selain armada, Emir menambahkan, untuk memudahkan proses komunikasi jamaah selama penerbangan berlangsung, pihaknya juga merekrut putra dan putri daerah dari masing-masing wilayah embarkasi. ”Masih banyak jamaah yang tidak bisa berkomunikasi bahasa Indonesia, karena itu untuk membantu mereka, kita ambil pramugari dan pramugara dari daerah asal masing-masing,” sambungnya.

Menag Suryadarma Ali menambahkan, dirinya berharap proses pengangkutan jamaah haji baik dari tanah air maupun dari tanah tanah suci bisa dilakukan tanpa hambatan berarti. ”Untuk transportasi dari Indonesia ke tanah suci, menurut saya tidak ada masalah. Untuk di tanah suci pun, kita sudah pesiapkan sarana transportasi yang memadai bagi jamaah, baik dari Jeddah, Madinah, menuju Arafah atau Mekkah, serta sebaliknya,” papar Suryadarma.

Dia juga mengungkapkan bahwa proses pelaksanaan pengangkutan jamaah, terlebih saat pelaksanaan ibadah haji berlangsung, tidak akan terlepas dari masalah. Dia beralasan, tumpah ruahnya jutaan jamaah yang mengikuti ritual tersebut akan menjadi permasalahan tersendiri bagi transportasi di tanah suci. ”Karena itu, kita siapkan skenario antisipasi agar masalah tidak terlalu besar,” ujarnya.


TUGAS REMEDIAL

NAMA : SEPTYA ADHI NUGROHO

NIM : 223107021

JURUSAN :D3 MTU A

Pengertian ISO 9001:2000

ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk yang dapat menjamin kepuasan pelanggan. ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk.

ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen (Gaspersz, 2001, p.1).

ISO 9001:2000 bukan merupakan standar produk, karena tidak menyatakan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. ISO 9001:2000 hanya merupakan standar sistem manajemen mutu (Gaspersz, 2001,p.1).

Model Proses ISO 9001:2000

Model proses ISO 9001:2000 terdiri dari lima bagian utama yang menggambarkan sistem manajemen organisasi, yaitu (Gaspersz, 2001, p.3):

1. Sistem Manajemen Kualitas (Klausul 4 dari ISO 9001:2000).

2. Tanggung Jawab Manajemen (Klausul 5 dari ISO 9001:2000).

3. Manajemen Sumber Daya (Klausul 6 dari ISO 9001:2000).

4. Realisasi Produk (Klausul 7 dari ISO 9001:2000).

5. Analisis, Pengukuran, dan Peningkatan (Klausul 8 dari ISO 9001:2000).

Prinsip-Prinsip dasar ISO 9001:2000

ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip dasar.

Prinsip-prinsip ini digunakan oleh top management untuk membantu meningkatkan kinerja dari sebuah industri atau perusahaan. Berikut ini adalah 8 prinsip dasar ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001, p. 75-84):

1. Fokus Pelanggan

Industri atau perusahaan sangat tergantung pada pelanggan. Karena itu, setiap industri atau perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan baik kebutuhan dan keinginan sekarang maupun yang akan datang.

2. Kepemimpinan

Pemimpin dari industri atau perusahaan harus mampu menetapkan tujuan dan arah dari industri atau perusahaan. Selain itu, pemimpin dari industri atau perusahaan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan industri atau perusahaan.

3. Keterlibatan Personel

Keterlibatan personel merupakan faktor yang penting. Dengan melibatkan seluruh personel, manfaat yang diterima industri atau perusahaan akan lebih besar. Manfaat-manfaat yang diperoleh apabila industri atau perusahaan menerapkan prinsip keterlibatan personel adalah:

• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi termotivasi,memberikan komitmen, dan terlibat.

• Orang-orang dalam industri atau perusahaan lebih giat dalam melakukan inovasi agar tujuan-tujuan industri atau perusahaan tercapai.

• Orang-orang dalam industri atau perusahaan menjadi bertanggung jawab terhadap kinerja mereka.

4. Pendekatan Proses

Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Salah satu metode yang dipakai untuk pendekatan proses adalah PDCA. PDCA secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut:

• Plan : Tetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil yang sesuai dengan persyaratan pelanggan

• Do : Implementasi proses

• Check : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan tujuan dan persyaratan bagi produk dan laporkan hasilnya

• Action : Lakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan

5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen

Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi terhadap industri atau perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuannya.

6. Peningkatan Terus-Menerus

Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus dilakukan untuk meningkatkan efektivitas organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi.

7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan

Keputusan yang efekif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi.

Analisis data dan informasi berguna untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.

8. Hubungan Pemasok yang Saling Menguntungkan

Suatu industri dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.

Langkah-Langkah Dalam Menerapkan ISO 9001:2000

Berikut ini dapat dilihat langkah-langkah yang diperlukan dalam menerapkan ISO 9001:2000 (Gaspersz, 2001):

• Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini meliputi persiapan pembentukan tim pengembangan mutu dan pelatihan dasar untuk memahami sistem manajemen mutu sesuai standar.

• Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan ini melibatkan aktivitas industi atau perusahaan, meninjau semua dokumentasi yang ada dan mengembangkan sistem mutu dalam organisasi. Pelatihan yang lebih detil lagi mungkin diperlukan untuk pelatihan karyawan dalam kunci-kunci pengembangan mutu. Jika industi atau perusahaan berskala cukup besar, bisa dipertimbangkan untuk menggunakan konsultan eksternal untuk membantu mempersiapkan sistem manajemen mutu.

• Tahap Implementasi

Sistem manajemen mutu yang telah dikembangkan perlu diimplementasikan dalam proyek yang sebenarnya untuk selanjutnya dikaji dalam tahap berikutnya.

• Tahap Audit

Audit sistem manajemen mutu dilaksanakan setelah implementasi berjalan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari audit sistem manajemen mutu adalah untuk memastikan apakah semua operasional dalam organisasi sudah berjalan sesuai dengan prosedur.

• Tahap Sertifikasi

Tahap ini meliputi sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang terakreditasi. Setelah melalui tahap ini, industi atau perusahaan resmi sebagai pemegang sertifikat ISO.

Labels: Manajemen Operasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar