Sabtu, 13 Februari 2010

manajemen mutu yang berpatokan pada TQM

Nama :Lutfi Nazaruddin

Kelas :DIII MTU B

Mata Kuliah :Manajemen Mutu

PERBANDINGAN TINGKAT IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT DI ANTARA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN ISO DAN PERUSAHAAN-PERUSAHAAN NON ISO

Strategi berbasis mutu produk telah lazim digunakan oleh berbagai perusahaan penerbangan besardi dunia untuk memenangkan persaingan ketat di era pasar bebas saat ini. Hal inididorong adanya fakta bahwa kepuasan konsumen terhadap mutu produk sangatmenentukan loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Walaupun kepuasankonsumen terhadap mutu suatu produk atau jasa lebih dipengaruhi oleh atributatributyang melekat pada produk akhir, namun sebenarnya mutu terkait erat denganunsur proses, lingkungan, dan orang. Implementasi TQM (Total QualityManagement) merupakan cara terbaik untuk untuk memperbaiki unsur-unsurtersebut.

TQM mensyaratkan keterlibatan semua level perusahaan dalam upaya perbaikanproses-proses organisasi secara berkesinambungan dengan menggunakan metodemetodekualitatif dan kuantitatif agar dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan,keinginan, dan harapan konsumen. Perbaikan berkesinambungan ini akan membawaperusahaan pada pencapaian mutu terbaik.

Berbagai jenis sistem manajemen mutu telah lama dirancang dan dikembangkandemi mencapai penerapan TQM secara total di perusahaan. Salah satu jenis sistemmanajemen mutu yang mulai banyak diterapkan adalah ISO 9000. ISO 9000 adalahstandar sistem manajemen mutu yang diakui dunia dan bersifat global. Menurutsalah satu literatur, penerapan ISO 9000 di perusahaan merupakan suatu modelpendekatan TQM dan penerapan ISO 9000 dari waktu ke waktu menjadi alat bagiperusahaan untuk mencapai TQM secara penuh.

Penelitian ini mengukur dan membandingkan tingkat implementasi TQM diperusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9000 dengantingkat implementasi TQM di perusahaan yang belum menerapkan sistemmanajemen mutu ISO 9000. Selain itu, penelitian ini juga mengukur tingkatpengaruh sistem manajemen mutu yang diterapkan terhadap implementasi TQM diperusahaan. Pengumpulan data dilakukan di empat perusahaan yang bergerak dalambidang bahan pembersih keperluan rumah tangga. Dua di antara perusahaan tersebutmenerapkan sistem manajemen mutu ISO 9000 dan dua perusahaan yang lainmenggunakan sistem manajemen mutu selain ISO. Metode pengolahan data yangdigunakan adalah uji hipotesis.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan tingkatimplementasi pada sebagian besar prinsip TQM di antara kedua jenis perusahaantersebut. Tingkat implementasi TQM di perusahaan ISO lebih baik daripada tingkatimplementasi TQM di perusahaan non ISO. Lebih lanjut lagi, dari penelitian ini jugadiketahui bahwa unsur yang paling kuat dipengaruhi oleh penerapan ISO 9000adalah aspek lingkungan, sedangkan unsur orang serta unsur proses dan produkkurang kuat dipengaruhi oleh penerapan ISO 9000. Diduga hal ini disebabkankarena kurangnya pelaksanaan dan pemahaman personel perusahaan terhadappersyaratan-persyaratan ISO 9000. Pada perusahaan non ISO, pengaruh sistemmanajemen mutunya dianggap kurang kuat terhadap semua unsur tersebut (orang,proses dan produk, serta lingkungan). Diduga hal ini disebabkan ada perusahaanperusahaannon ISO yang masih belum menerapkan sistem manajemen mutu yangtepat. Sistem manajemen mutu tersebut masih menganut konsep mutu yang sempit,yaitu masih terbatas pada aspek hasil saja. Namun demikian, ada perusahaan nonISO lain yang telah menerapkan sistem manajemen mutu berwawasan TQM.Perusahaan-perusahaan ini memiliki tingkat implementasi TQM yang tidak kalahdengan perusahaan-perusahaan ISO. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ISObukan satu-satunya cara untuk menerapkan TQM secara penuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar