Rabu, 10 Februari 2010

REVISI TUGAS MANDIRI MGT MUTU ILHAM FAUZIE (223107041)

TUGAS MANDIRI MUTU

NAMA : ILHAM FAUZIE

NIM : 223107041

JURUSAN : D3 MTU A

Garuda Indonesia Siapkan Ribuan Awak

Written by Fachri Djurie Wednesday, 09 December 2009 03:58

PDF

Print

E-mail

garudaindonesiaWakil Direktur Komunikasi PT Garuda Indonesia Pudjobroto mengatakan, untuk mengantisipasi penambahan armada dan jalur penerbangan dalam negeri maupun rute mancanegara, pihaknya menyiapkan ribuan awak pesawat.

Jimbaran, 8/12 (Antara/FINROLL News) - "Mulai dari pilot, teknisi hingga pramugari dan sebagainya. Untuk pramugari saja kami perlukan sekitar 2.000 orang. Mereka akan mengawaki semua jalur, baik yang telah lama diterbangi ataupun yang baru," katanya kepada ANTARA di Jimbaran, Bali, Selasa.

Ia mengatakan hal itu saat peresmian pembukaan kembali rute Amsterdam-Bali oleh maskapai penerbangan Belanda, KLM, yang mengoperasikan Boeing B-737-300ER. Pesawat berkapasitas 425 kursi dengan tarif 525 dolar AS dan nomor penerbangan KL836 itu, telah mendarat di Bandar Udara Ngurah Rai pada 6 Desember pukul 20.10 Wita.

Penandatangan kerja sama dan pembukaan kembali rute internasional tersebut dilakukan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, dengan koleganya, Presiden Direktur dan CEO KLM, Peter F Hartman.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Menteri Perhubungan Budiman Susantono, serta Direktur Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwanda. Selain itu, Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia, Richard Budihadianto, yang menerima kontrak kerja besar dari KLM.

Sedangkan pihak KLM yang dipimpin Hartman, didampingi Wakil Presiden Senior dan Perolehan KLM Pieter Bootsma, Manajer Negara KLM di Indonesia, Axel Colen, dan GM Pemasaran Industri Pesawat Terbang Air France Rekayasa dan Perawatan Marcel Roos.

Manurut Emirsyah Satar, pihaknya memiliki beberapa keunggulan untuk pembukaan kembali rute Jakarta-Amsterdam, dan rute internasional lainnya. Di antaranya menyuguhkan atmosfer Indonesia di kabin pesawat terbang, mulai dari kualitas pelayanan khas Indonesia, atmosfer keramah-tamahan, hingga suguhan makanan khas.

Pudjobroto menjelaskan, saat ini PT Garuda Indonesia memiliki 66 pesawat terbang. "Setengahnya dari sewa-beli karena lebih menguntungkan dari sisi bisnis dan perawatan. Kami juga sedang menambah armada. Mulai tahun depan setiap bulan akan datang dua pesawat baru kelas menengah," ujarnya.

Untuk tenaga kapten pilot dan co-pilot, katanya, pihaknya menjalin kerja sama dengan beberapa sekolah penerbangan di Indonesia dan Selandia Baru. Siswa-siswa penerbang itu "dititipkan" di sekolah-sekolah penerbangan tersebut untuk kemudian menjalani ikatan dinas dengan PT Garuda Indonesia.

Di seluruh penerbangan nasional saat ini mengalami kesulitan penerbang, terutama untuk kapten pilot. Dalam setahun diperkirakan diperlukan sekitar 300 penerbang berbagai "rating". Sementara kemampuan cetak penerbang di sekolah penerbangan nasional hanya 100 orang per tahun.

Sedangkan untuk keperluan pramugari dan pramugara, perusahaan itu mencukupkannya dari sekolah internal Garuda Indonesia yang dimiliki di Kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Provinsi Banten.

"Satu gilir pendidikan sekitar 40 orang dan dalam sebulan bisa dibuka beberapa kali angkatan pendidikan. Ini juga untuk kepentingan peremajaan awak kabin dan bagian dari strategi pemenangan kompetisi penerbangan," demikian Pudjobroto.


ANALYSIS:

Penambahan awak baik dari pesawat dan crew (pilot,tekhnisi, dan pramugari) pada PT Garuda Indonesia dilakukannya dengan kerjasama dari berbagai pihak. Dari segi penambahan pesawat udara PT Garuda Indonesia bekerjasama dengan KLM, sedangkan untuk penambahan crew-crew pesawat udara melakukan kerjasama dengan pihak sekolah-sekolah penerbangan untuk mengirim Mahasiswa Sekolah Tinggi Penerbangan di berbagai kota yang berkualitas dan mempunyai skill yang tinggi atau menguasai keahlian di bidang penerbangan khususnya Pilot. Semua hal tersebut dilakukan oleh PT Garuda Indonesia untuk meningkatkan Mutu Perusahaan agar dapat bersaing dengan Perusahaan Penerbangan lainnya.


TUGAS REMEDIAL

NAMA : ILHAM FAUZIE

NIM : 223107041

JURUSAN : D3 MTU A

ISO adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti sama (Suardi, 2003). Pertama kali ISO didirikan di Jenewa, Swiss, pada tahun 1947. ISO merupakan singkatan dari International Organization for Standardization. ISO adalah badan standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan perubahan barang dan jasa. ISO dapat disimpulkan sebagai koordinasi standar kerja internasional, publikasi standar harmonisasi internasional, dan promosi pemakaian standar internasional.

Pada intinya, ISO bertujuan untuk mengharmonisasi standar-standar nasional di masing-masing negara menjadi satu standar internasional yang sama.

ISO digunakan sebagai: (Rabbit & Bergh, 1994)

• Fondasi dari kegiatan perbaikan yang kontinu untuk kepuasan pelanggan.

• Sistem dokumentasi yang benar dari perusahaan.

• Cara yang jelas dan sistematik dari manajemen mutu.

• Mendapatkan stabilitas dan konsistensi dalam kegiatan dan sistem.

• Kerangka kerja yang bagus untuk perbaikan mutu.

• Praktek manajemen yang lebih efektif dengan otoritas dan tanggung jawab yang jelas terhadap orang yang berkaitan dengan mutu proses dan produk.

• Pedoman untuk melakukan segala sesuatu dengan benar di setiap saat.

• Cara untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, mutu, dan kemampuan berkompetensi dari perusahaan.

• Persyaratan untuk melakukan bisnis internasional

Seri ISO 9000

Ada berbagai macam seri dari ISO 9000 yang memiliki standar, pedoman, dan laporan yang terangkum di dalamnya. Seri ISO 9000 terdiri dari: (Suardi, 2003, p. 33-34)

• ISO 9000:2000: Dasar dan Kosakata Sistem Manajemen Mutu

• ISO 9001:2000: Persyaratan Sistem Manajemen Mutu

• ISO 9004:2000: Pedoman untuk Kinerja Peningkatan Sistem Manajemen Mutu

• ISO 19011: Pedoman Audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar